Sukses

Dirut Garuda Indonesia Bidik Operasikan 70 Pesawat di 2023

Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra memproyeksikan bisa mengoperasikan 70 pesawat di tahun depan.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra memproyeksikan bisa mengoperasikan 70 pesawat di tahun depan. Komposisi ini didapat dari jumlah restorasi pesawat dan tambahan sewa pesawat.

Optimisme ini muncul setelah pemerintah resmi menyuntikkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp 7,5 triliun ke kas maskapai berkode saham GIAA tersebut. Dana ini memang digunakan untuk restorasi pesawat dan sewa pesawat baru.

"Nanti tahun depan sekitar 70 (armada) lah, termasuk 5 baru tambahan. Dalam proses ini ada 5 pesawat narrow body. Di luar yang direstorasi," ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Senin (26/12/2022).

Mengacu rencana perusahaan, maskapai pelat merah akan merestorasi sebanyak 63 pesawat hingga Juni 2023 mendatang. Diantaranya armada Boeing B737, Boeing B777, dan Airbus A330. Untuk armada Aribus A330, proses restorasi akan dilakukan bertahap.

Secara total, Irfan memproyeksikan mampu mengoperasikan sekitar 70 pesawat. Tentu, kata dia, ini mengacu pada kinerja perusahaan kedepannya. Sehingga ada kemungkinan penambahan pesawat bisa lebih banyak dari rencana.

Rencana penambahan pesawat bukan tanpa alasan. Irfan melihat adanya peningkatan kapasitas yang terjadi di beberapa rute domestik. Mengingat, geliat pariwisata dan pergerakan masyarakat yang semakin pulih.

"Dalam rencana bisnis kami, kita lihat narrow body untuk kebutuhan domestik kurang. Sekarang kelihatan juga kan," ujarnya.

 

2 dari 4 halaman

Tambah Pesawat Boeing-Airbus

Lebih lanjut, Irfan tak berbicara banyak soal jenis pesawat baru yang akan diambil maskapai. Namun, dia memastikan pesawat itu masih tetap pesawat sewa.

"Kita berharap kalau bisa Boeing 737 NG, tidak menutup kemungkinan Airbus 320 untuk rute domestik," sambungnya.

Dia juga memastikan kalau proses sewa pesawat yang dilakukan akan sesuai ketentuan. Lessor yang dipilih, menurutnya adalah lessor yang selama ini sudah bekerja sama dengan Garuda Indonesia.

"Yang sudah masuk ketertarikan lessor yang selama ini kerja sama dengan kita. Karena memang ada referensi lah," pungkasnya.

 

3 dari 4 halaman

Tambah Frekuensi

PT Garuda Indonesia (Persero) berencana menambah frekuensi penerbangan di beberapa destinasi yang jadi layanannya. Hal ini, menyusul semakin baiknya kinerja operasional dan keuangan perusahaan sejalan dengan proses restrukturisasi perusahaan.

Direktur Utama Garuda Indonedia Irfan Setiaputra mengungkap, rencana itu guna merespons semakin siapnya beberapa pesawat yang akan dioperasikan maskapai pelat merah. Utamanya melayani rute-rute domestik.

"Frekuensi kita memang dengan keterbatasan yang kita miliki dan kedepan pesawat yang siap, kami mengutamakan rute domestik yang belum dilayani setiap hari, kita akan tingkatkan menjadi setiap hari," ujar dia dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (5/12/2022).

"Yang baru dilayani sekali sehari, kita akan tingkatkan menjadi dua kali sehari dan demikian seterusnya," sambung Irfan.

Dalam menambah frekuensi penerbangan ini, Irfan menggandeng operator bandara. Yakni, Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II.

"Kita memang bekerja sama terus dengan AP I dan AP II, untuk memperpanjang jam operasi dari masing-masing bandara yang ada," ungkapnya.

Dia mengatakan penambahan ini juga sejalan dengan target maskapai untuk mengejar profitabilitas dalam memperbaiki kondisi keuangannya. Irfan juga mengaku sudah mengantongi informasi mengenai kebiasaan pelaku perjalanan untuk mendukung rencananya itu.

"Contohnya misalnya ada beberapa kota yang mungkin tidak pas kalau mendarat terlalu malam, tapi ada berapa kota yang bisa menerima penerbangan kalau mendarat malam, ada beberapa kota yang tidak bisa menerima kalau kita berangkat dari kota tersebut pagi," terang dia.

 

4 dari 4 halaman

Tambah Rute

Pada kesempatan itu, Irfan mengungkap kalau Garuda Indonesia membutuhkan untuk menambah rute-rute penerbangan. Terutama penerbangan pagi dari kota-kota yang menuju ke Jakarta.

"Rute-rute Garuda, jadwal-jadwal Garuda selama ini terlalu Jakarta sentris, jadi kita berharap bisa juga dari Padang, bisa juga dari kota-kota lain bisa terbang pagi," kata dia.

"Implikasi positif yang ingin kita harapkan dari situ adalah bahwa garuda kemudian juga berpartisipasi didalam ekonomi didaerha tersebut walaupun skalanya tidak terlalu besar, seperti kita bisa menginap disitu cabin crew dan pilot kita bisa menginap kita punya pasokan sehingga bisa mempersiapkan penerbangan di pagi harinya," beber Irfan.